Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk
mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah
variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari
bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan
Analisa regresi
linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif
dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
- Contoh
aplikasi perhitunganya dapat menggunakan perhitungan fungsi pada MS. Excel, atau
menggunakan Software Statistik (dalam contoh ini digunakan SPSS)
Rumus
regresi linear sederhana :
Y' = a + bX
Keterangan:
Y' =
Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X
= Variabel independen
a
= Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Contoh
Kasus 1 :
Pertanyaan:
1. Tentukan nilai a dan b ! 2. Buatkan persamaan garis regresinya !
3. Berapa perkiraan omzet penjualan dari seorang marketing yang memiliki
pengalaman kerjanya 3,5 tahun?
Penyelesaian:
tabel
penolong regresiregresi linier sederhana
Dijawab:
1. nilai a = 3,25 dan b = 1,25
2. Persamaan regresi liniernya adalah
Y
= a + bX
=
3,25 + 1,25X
1. Nilai duga Y , jika X = 3,5
Y
= a + bX
=
3,25 + 1,25X
=
3,25 + 1,25 (3,5)
=
7,625
Contoh kasus 2:
Seorang
mahasiswa bernama Hermawan ingin meneliti tentang pengaruh biaya promosi
terhadap volume penjualan pada perusahaan jual beli motor. Dengan ini di dapat
variabel dependen (Y) adalah volume penjualan dan variabel independen (X)
adalah biaya promosi. Dengan ini Hermawan menganalisis dengan bantuan program
SPSS dengan alat analisis regresi linear sederhana. Data-data yang di dapat
ditabulasikan sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data
Penelitian (Data Fiktif)
No
|
Biaya Promosi
|
Volume Penjualan
|
1
|
12,000
|
56,000
|
2
|
13,500
|
62,430
|
3
|
12,750
|
60,850
|
4
|
12,600
|
61,300
|
5
|
14,850
|
65,825
|
6
|
15,200
|
66,354
|
7
|
15,750
|
65,260
|
8
|
16,800
|
68,798
|
9
|
18,450
|
70,470
|
10
|
17,900
|
65,200
|
11
|
18,250
|
68,000
|
12
|
16,480
|
64,200
|
13
|
17,500
|
65,300
|
14
|
19,560
|
69,562
|
15
|
19,000
|
68,750
|
16
|
20,450
|
70,256
|
17
|
22,650
|
72,351
|
18
|
21,400
|
70,287
|
19
|
22,900
|
73,564
|
20
|
23,500
|
75,642
|
Langkah-langkah
pada program SPSS
- Masuk program
SPSS
- Klik variable
view pada SPSS data editor
- Pada kolom Name
ketik y, kolom Name pada baris kedua ketik x.
- Pada kolom
Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Volume Penjualan, untuk kolom
pada baris kedua ketik Biaya Promosi.
- Untuk
kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
- Buka data view
pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel y dan x.
- Ketikkan data
sesuai dengan variabelnya
- Klik
Analyze - Regression - Linear
- Klik variabel
Volume Penjualan dan masukkan ke kotak Dependent, kemudian klik variabel
Biaya Promosi dan masukkan ke kotak Independent.
- Klik Statistics,
klik Casewise diagnostics, klik All cases. Klik Continue
- Klik OK, maka
hasil output yang didapat pada kolom Coefficients dan Casewise Diagnostics
adalah sebagai berikut:
Tabel. Hasil Analisis Regresi Linear
Sederhana
Persamaan
regresinya sebagai berikut:
Y’
= a + bX
Y’ = -28764,7 +
0,691X
Angka-angka ini dapat
diartikan sebagai berikut:
- Konstanta sebesar
-28764,7; artinya jika biaya promosi (X) nilainya adalah 0, maka volume
penjulan (Y’) nilainya negatif yaitu sebesar -28764,7.
- Koefisien regresi
variabel harga (X) sebesar 0,691; artinya jika harga mengalami kenaikan Rp.1,
maka volume penjualan (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp.0,691.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara harga dengan
volume penjualan, semakin naik harga maka semakin meningkatkan volume
penjualan.
Nilai volume
penjualan yang diprediksi (Y’) dapat dilihat pada tabel Casewise Diagnostics
(kolom Predicted Value). Sedangkan Residual (unstandardized residual)
adalah selisih antara Volume Penjualan dengan Predicted Value, dan Std.
Residual (standardized residual) adalah nilai residual yang telah
terstandarisasi (nilai semakin mendekati 0 maka model regresi semakin baik
dalam melakukan prediksi, sebaliknya semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau
-1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan prediksi).
SUMBER
: - http://id.wikipedia.org/wiki/Regresi_Linier_Sederhana
- http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-regresi-linier-sederhana.html
-